Berita Terkini
7 Alasan Bisnis Anda Wajib Punya Konsultan IT untuk Keamanan
Secara garis besar, konsultan IT membantu bisnis dalam berbagai aspek penting, seperti menganalisis kebutuhan dan merancang sistem baru, memberikan panduan strategis untuk meningkatkan efisiensi proses bisnis, menyelesaikan permasalahan teknis yang kompleks, hingga menyediakan pelatihan serta dukungan implementasi agar sistem dapat berjalan secara optimal.
Dengan kombinasi pengalaman dan keahlian tersebut, konsultan IT bisa menjadi mitra strategis bagi perusahaan, terutama bagi perusahaan yang belum memiliki tim IT internal atau membutuhkan tenaga ahli tambahan untuk mengelola proyek berskala besar.
Mengapa Perusahaan Perlu Menggunakan Konsultan IT?
Berikut beberapa alasan utama mengapa perusahaan sebaiknya mempertimbangkan untuk bekerja sama dengan konsultan IT:
1. Bisa lebih fokus pada tugas utama
Dengan menyerahkan pengelolaan sistem IT kepada konsultan profesional, karyawan Anda dapat tetap fokus pada tanggung jawab utama mereka. Karena konsultan IT akan menangani kebutuhan teknis, memastikan sistem berjalan lancar tanpa mengganggu produktivitas tim.
2. Transisi teknologi lebih aman
Menerapkan teknologi baru bisa jadi rumit dan penuh tantangan. Namun, dengan pengalaman yang tepat, proses tersebut dapat berjalan lebih lancar dan risiko kesalahan bisa diminimalkan, sehingga bisnis tetap beroperasi tanpa gangguan.
3. Efisiensi biaya
Mempekerjakan staf IT full time membutuhkan biaya besar, mulai dari gaji, tunjangan, hingga infrastruktur. Konsultan IT memberikan solusi yang lebih hemat karena mereka bekerja berdasarkan kebutuhan proyek dengan durasi tertentu, sehingga pengeluaran lebih efisien.
4. Keamanan data yang lebih kuat
Konsultan IT dapat membantu memperkuat keamanan jaringan dan sistem data Anda. Mereka mampu mendeteksi celah keamanan, menerapkan protokol perlindungan data, serta menyiapkan rencana pemulihan jika terjadi insiden keamanan siber.
5. Kepatuhan terhadap Regulasi
Dengan meningkatnya peraturan perlindungan data, perusahaan harus memastikan kepatuhan terhadap kebijakan privasi dan keamanan informasi. Konsultan IT membantu memastikan sistem Anda mematuhi semua regulasi yang berlaku.
6. Penerapan metode dan teknologi terbaru
Konsultan IT membawa pengalaman dari berbagai industri yang dapat diterapkan untuk meningkatkan efektivitas teknologi Anda. Mereka tahu kesalahan apa yang harus dihindari, solusi apa yang paling efisien, dan bagaimana menerapkan perangkat lunak dengan hasil maksimal.
7. Strategi dan perencanaan jangka panjang
Konsultan IT juga berperan dalam membantu bisnis merancang strategi teknologi yang selaras dengan tujuan perusahaan. Mereka melakukan analisis kebutuhan, merancang roadmap digital, dan memastikan investasi teknologi Anda memberikan ROI terbaik.
Di tengah perkembangan teknologi yang semakin cepat, peran konsultan IT tidak hanya sekadar membantu bisnis memecahkan masalah teknis, tetapi juga menjadi penggerak utama dalam membangun fondasi digital yang kuat. Dengan panduan yang tepat, perusahaan dapat bertransformasi secara efektif, meningkatkan produktivitas, serta menjaga daya saing di pasar yang dinamis. Kolaborasi dengan konsultan IT adalah langkah strategis untuk memastikan setiap keputusan teknologi benar-benar mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis di masa depan.
PT VADS Indonesia menghadirkan solusi teknologi terintegrasi yang membantu perusahaan meningkatkan efisiensi dan pengalaman pelanggan. Dengan dukungan tim ahli dan teknologi terkini, VADS Indonesia memastikan bisnis dapat beradaptasi cepat terhadap kebutuhan pasar yang terus berubah. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang solusi yang sesuai bagi bisnis Anda.
Waspada! 5 Dampak Fatal Salah Pilih Teknologi untuk Bisnis Anda
Pemilihan teknologi yang tidak tepat dapat berdampak besar pada kesuksesan bisnis. Alih-alih mempercepat proses dan efisiensi, tech stack yang keliru justru bisa memperlambat operasional, meningkatkan biaya, serta menghambat inovasi jangka panjang. Oleh karena itu, perusahaan perlu lebih cermat dalam menentukan teknologi yang digunakan agar setiap sistem benar-benar mendukung tujuan bisnis Anda dan pertumbuhan berkelanjutan. Berikut beberapa risiko yang perlu diwaspadai saat memilih teknologi yang salah.
Apa Dampak dari Memilih Teknologi yang Salah?
Memilih teknologi yang tidak sesuai dapat mengakibatkan berbagai masalah yang memengaruhi proyek dan bisnis Anda, beberapa diantaranya yaitu:
1. Kinerja tidak optimal
Pemilihan teknologi yang tidak sesuai dengan ekosistem operasional, (seperti iOS, Android, atau web) dapat menyebabkan aplikasi berjalan lambat, tidak responsif, dan sulit digunakan di berbagai perangkat. Hal ini tentu menurunkan pengalaman pengguna dan menghambat kinerja sistem Anda secara keseluruhan. Karena itu, pastikan teknologi yang digunakan sudah dioptimalkan serta mampu menciptakan performa yang stabil dan efisien.
2. Keterbatasan integrasi dan fitur
Beberapa teknologi tidak mendukung akses ke fitur tertentu pada perangkat, seperti kamera, GPS, atau sensor bawaan, sehingga membatasi potensi inovasi aplikasi. Untuk menghindarinya, pilih tech stack yang fleksibel dan memiliki dukungan integrasi kuat terhadap berbagai API serta fitur perangkat. Dengan begitu, pengguna bisa menikmati aplikasi dengan lebih nyaman dan optimal.
3. Tidak hemat biaya
Memilih teknologi yang salah atau ketinggalan zaman untuk aplikasi web dapat menyebabkan peningkatan biaya pengembangan, biaya pemeliharaan, dan pembaruan yang mahal di masa mendatang. Hal ini dapat mengganggu keuangan, membebani sumber daya bisnis Anda, serta membatasi kemampuan perusahaan untuk melakukan inovasi agar bisa berkembang pesat.
4. Waktu pemasaran yang lebih lama
Memilih teknologi yang salah dapat memperlambat proses pengembangan dan menunda peluncuran aplikasi. Hal ini dapat mengakibatkan hilangnya peluang yang memungkinkan kompetitor mendapatkan keuntungan, sementara bisnis Anda kesulitan ‘mengejar’ ketertinggalan. Selain itu, waktu peluncuran yang terlalu lama bisa menghambat pencapaian target dan rencana bisnis Anda.
5. Kesulitan menarik dan mempertahankan klien
Aplikasi web yang ketinggalan zaman atau berkinerja buruk dapat membuat pengguna berhenti menggunakannya. Selain itu, hal ini juga bisa menyulitkan perusahaan untuk mendapatkan klien baru. Jika dibiarkan, penggunaan teknologi yang ketinggalan zaman justru bisa menyebabkan penurunan pendapatan, terhambatnya pertumbuhan, dan berkurangnya pangsa pasar.
Solusi untuk Menghindari Penggunaan Teknologi yang Salah
Agar tidak terjebak dalam penggunaan teknologi yang keliru, ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan:
- Tentukan tujuan pembuatan aplikasi secara jelas seperti fitur apa yang ingin Anda hadirkan dan masalah apa yang ingin diselesaikan.
- Pelajari berbagai jenis tech stack (seperti berbasis Cloud, Microservices, atau Low-Code), dan pilih yang paling sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda.
- Pahami siapa pengguna utama aplikasi Anda karena karakter audiens akan sangat memengaruhi pengambilan keputusan teknologi yang tepat. Terakhir, perhatikan juga aspek performa, pastikan teknologi yang digunakan mampu mendukung kecepatan dan skala aplikasi yang Anda targetkan.
PT VADS Indonesia siap menjadi mitra strategis untuk membantu perusahaan Anda menentukan dan mengimplementasikan tech stack yang tepat. Dengan pengalaman dan keahlian mendalam di bidang teknologi serta layanan digital, VADS hadir sebagai thought leader yang mendukung bisnis Anda mencapai efisiensi dan inovasi berkelanjutan.
Ingin Sukses Adopsi AI? Hati-Hati dengan 6 Tantangan Ini!
Artificial Intelligence (AI) kini menjadi salah satu teknologi yang paling banyak dimanfaatkan perusahaan untuk meningkatkan efisiensi operasional, memperbaiki pengalaman pelanggan, hingga menciptakan model bisnis baru. Namun, perjalanan menuju adopsi AI yang sukses tidak selalu berjalan mulus. Banyak perusahaan justru menemukan hambatan yang, jika tidak dikelola dengan baik, bisa membuat investasi tidak memberikan hasil maksimal.
Artikel ini akan membahas tantangan-tantangan utama dalam penerapan AI di perusahaan sekaligus strategi untuk mengatasinya, sehingga transformasi digital dapat memberikan nilai nyata dan berkelanjutan.
Tantangan Utama dalam Penerapan AI
AI punya potensi besar untuk meningkatkan daya saing perusahaan, tapi penerapannya sering terkendala. Hambatan bisa datang dari sisi teknis, biaya, hingga budaya kerja di perusahaan. Dengan memahami tantangan ini sejak awal, perusahaan bisa menyiapkan strategi yang lebih tepat.
1.Kualitas dan Ketersediaan Data
AI membutuhkan data yang lengkap, relevan, dan terstruktur dengan baik. Jika data terfragmentasi, tidak konsisten, atau tidak terstruktur, hasil analisis berpotensi bias. Kondisi ini membuat keputusan bisnis yang dihasilkan kurang akurat dan berisiko tinggi.
2. Biaya Implementasi yang Tinggi
Membangun ekosistem AI memerlukan investasi besar, mulai dari hardware, software, hingga tenaga ahli. Perusahaan yang belum memiliki kesiapan finansial sering kali merasa terbebani oleh biaya awal yang signifikan, sehingga ragu melanjutkan proyek.
3. Keterbatasan Talenta dan Keahlian
Keterbatasan jumlah ahli AI membuat banyak perusahaan sulit merekrut kandidat yang cocok. Selain itu, persaingan yang ketat juga menambah biaya, sementara tanpa tenaga ahli, AI tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal.
4. Resistensi Organisasi dan Budaya Perusahaan
Perkembangan teknologi kerap membuat karyawan merasa khawatir, terutama karena takut pekerjaannya digantikan oleh otomatisasi. Jika tidak ada strategi manajemen perubahan yang tepat, rasa cemas ini bisa berubah menjadi penolakan yang akhirnya menghambat adopsi teknologi dan menurunkan produktivitas.
5. Isu Etika dan Transparansi
AI kerap dianggap sebagai ‘kotak hitam’ karena sulit dijelaskan bagaimana keputusan diambil. Kurangnya transparansi ini dapat menurunkan kepercayaan dari pelanggan maupun regulator. Untuk itu, perusahaan harus memastikan penerapan AI dilakukan secara transparan, etis, bertanggung jawab, serta tetap menjaga perlindungan konsumen.
6. Keamanan dan Privasi Data
AI mengolah data penting, baik dari pelanggan maupun perusahaan. Jika data ini bocor atau disalahgunakan, dampaknya bisa serius pada aspek hukum maupun reputasi perusahaan. Karena itu, menjaga keamanan data sesuai aturan wajib dilakukan.
Strategi Mengelola Tantangan
Perusahaan perlu menyiapkan dasar yang kuat sejak awal, mulai dari pengelolaan data yang rapi hingga memulai penerapan AI dalam lingkup kecil sebelum diperluas ke seluruh organisasi. Langkah ini membantu menguji efektivitas dan mengurangi risiko sejak awal.
Selain itu, pelatihan karyawan dan kerja sama dengan mitra yang tepat akan mempercepat adaptasi serta mengurangi hambatan. Tata kelola yang transparan, dengan memperhatikan etika, keamanan, dan privasi, juga penting agar AI berjalan sesuai regulasi dan mendapat kepercayaan publik. Dengan strategi yang tepat, tantangan dapat diubah menjadi peluang untuk meningkatkan efisiensi dan kepuasan pelanggan.
Percayakan kebutuhan transformasi digital Anda kepada PT VADS Indonesia. Dengan pengalaman luas serta solusi komprehensif, kami siap mendampingi perusahaan Anda mengoptimalkan penerapan AI secara efektif, berkelanjutan, dan berdampak nyata bagi pertumbuhan bisnis.
ROI AI Bisa Tinggi! Ini 8 Strategi Utama agar Investasi Tidak Sia-Sia
Investasi Artificial Intelligence (AI) kini semakin menjadi pilihan utama perusahaan dalam meningkatkan efisiensi dan daya saing. Namun, tidak semua inisiatif AI mampu memberikan return on investment (ROI) sesuai harapan. Banyak proyek AI yang berhenti di tengah jalan karena kurang perencanaan, tidak ada ukuran jelas, atau sekadar mengikuti tren teknologi tanpa arah. Agar investasi AI benar-benar menghasilkan nilai nyata, perusahaan memerlukan strategi yang terukur, berkelanjutan, dan selaras dengan tujuan bisnis.
Strategi Utama dalam Memaksimalkan ROI AI
AI adalah salah satu investasi strategis yang mampu mendorong pertumbuhan bisnis, mulai dari efisiensi operasional hingga peningkatan pengalaman pelanggan. Namun, kesuksesan tidak bisa terjadi secara otomatis. Dibutuhkan langkah sistematis yang memastikan implementasi AI bukan sekadar proyek teknologi, melainkan solusi nyata yang memberi dampak bisnis jangka panjang. Berikut delapan strategi yang dapat membantu perusahaan memaksimalkan ROI dari AI:
1. Tetapkan Tujuan Bisnis dan KPI yang Jelas
Setiap proyek AI harus dimulai dengan tujuan spesifik dan terukur, misalnya mempercepat pemrosesan dokumen 30% atau meningkatkan retensi pelanggan 10%. KPI yang jelas akan menjadi acuan keberhasilan dan bukti kontribusi AI terhadap bisnis. Tanpa arah ini, AI hanya akan menjadi ‘eksperimen teknologi’ tanpa manfaat konkret.
2. Pilih Kasus Penggunaan dengan Dampak Tinggi
Fokuslah pada proses yang paling menyerap biaya atau waktu, seperti automasi administratif, validasi data, atau layanan pelanggan awal. Strategi quick wins, memulai dari proyek kecil dengan hasil cepat akan membantu menunjukkan nilai AI sejak awal sekaligus membangun kepercayaan di organisasi.
3. Terapkan Manajemen Proses yang Mendukung AI
AI tidak bisa bekerja optimal bila hanya digabung dengan proses lama yang tidak efisien. Perusahaan harus menata ulang alur kerja, membersihkan data, serta menyusun prosedur yang selaras dengan otomatisasi. Dengan integrasi antara manusia, teknologi, dan proses, AI dapat benar-benar menghasilkan output yang relevan untuk pengambilan keputusan.
4. Bangun Pipeline Inovasi Berkelanjutan
Kesuksesan AI bukanlah satu kali proyek. Diperlukan pipeline inovasi yang terus berkembang sesuai kebutuhan bisnis. Dengan alur ini, perusahaan bisa tetap adaptif, menemukan peluang baru, dan memastikan setiap proyek AI memberikan nilai yang terukur.
5. Perkuat Kapabilitas Data dan Teknologi
Data adalah ‘bahan bakar’ utama AI. Untuk ROI maksimal, data harus akurat, konsisten, dan bebas duplikasi. Infrastruktur teknologi juga perlu fleksibel agar integrasi AI berjalan mulus. Jangan lupakan tata kelola data serta keamanan untuk menjaga keandalan hasil dalam jangka panjang.
6. Libatkan Manajemen dan Kelola Perubahan
Komitmen dari pimpinan perusahaan adalah kunci sukses implementasi AI. Dukungan yang kuat akan mempercepat penerapan, mengurangi resistensi, dan mendorong adopsi lintas departemen. Selain itu, program pelatihan serta komunikasi internal sangat penting agar karyawan merasa percaya diri dalam menggunakan AI sehari-hari.
7. Ukur, Pantau, dan Iterasi Secara Terus-menerus
AI bukan solusi sekali jadi. Performa harus selalu dipantau berdasarkan KPI, model perlu disesuaikan, dan sumber daya bisa dialihkan ke use case yang lebih menjanjikan. Continuous improvement inilah yang menjaga ROI tetap konsisten bahkan meningkat dari waktu ke waktu.
8. Benchmark dan Pelajari Praktik Terbaik Industri
Belajar dari strategi perusahaan lain dapat mempercepat perjalanan AI Anda. Benchmarking memberikan wawasan tentang pendekatan yang terbukti berhasil dan membantu menghindari kesalahan umum. Menggandeng mitra teknologi atau konsultan juga bisa menjadi langkah cerdas untuk mengoptimalkan hasil.
ROI dari AI tidak akan datang secara instan. Keberhasilan hanya bisa dicapai melalui strategi matang, tujuan bisnis yang jelas, dan komitmen untuk beradaptasi. Dengan memilih kasus penggunaan yang tepat, memperkuat data dan teknologi, serta melibatkan manajemen secara aktif, AI dapat memberikan manfaat nyata bagi pertumbuhan bisnis.
PT VADS Indonesia siap mendukung perusahaan Anda dalam menghadirkan solusi AI yang relevan, terukur, dan berkelanjutan. Saatnya maksimalkan ROI investasi AI Anda dan wujudkan transformasi digital yang berdampak nyata.
Voice AI di Perbankan: Solusi Canggih atau Justru Bikin Masalah?
Voice AI dalam bidang perbankan memang berkembang dengan sangat cepat dan bisa membawa banyak keuntungan. Namun, di sisi lain Voice AI dalam bidang perbankan juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Yuk, simak informasi lengkap mengenai kekuatan dan kelemahan Voice AI di bidang perbankan.
Apa Saja Kekuatan Voice AI di Bidang Perbankan?
Beberapa kekuatan Voice AI di bidang perbankan, yaitu:
1. Akses Lebih Praktis
Banyak bank di Indonesia yang memang sudah memiliki aplikasi mobile banking dan internet banking, namun sebagian besar masih mengharuskan pengguna melakukan login dan verifikasi identitas sebelum bisa mengakses informasi. Kehadiran Voice AI membuat pengalaman ini menjadi lebih praktis. Melalui integrasi dengan layanan perbankan digital yang sudah ada, seperti mobile banking atau contact center berbasis suara, pengguna bisa memperoleh informasi dan melakukan transaksi sederhana hanya dengan perintah suara, tanpa perlu repot membuka aplikasi atau mengetik kata sandi berulang kali.
2. Layanan Lebih Cepat dan Otomatis
Voice AI meningkatkan pengalaman layanan pelanggan dengan respons yang cepat dan akurat. Teknologi ini bahkan mampu mengenali intonasi suara, sehingga dapat mendeteksi emosi pengguna. Jika diperlukan, sistem bisa langsung menghubungkan pelanggan dengan agen manusia agar masalah bisa segera ditangani.
3. Keamanan Terjamin
Voice AI dilengkapi fitur keamanan yang setara dengan layanan perbankan online maupun aplikasi handphone. Teknologi ini menggunakan autentikasi biometrik suara tanpa menyimpan data perbankan pengguna. Selain itu, semua aktivitas terkait akun otomatis dihapus begitu sesi selesai, sehingga keamanan tetap terjaga.
4. Aksesibilitas yang Lebih Luas
Voice AI dalam perbankan menghadirkan manfaat besar bagi penyandang disabilitas. Melalui perintah suara, mereka dapat mengakses layanan perbankan tanpa harus bergantung pada layar atau tombol fisik yang sering kali menyulitkan. Misalnya, pengguna tunanetra dapat menggunakan fitur voice command untuk mengecek saldo atau melakukan pembayaran tagihan tanpa perlu bantuan orang lain. Hal ini membuat pengalaman perbankan menjadi lebih inklusif, nyaman, dan mudah dijangkau oleh semua kalangan.
Apa Saja Kelemahan Voice AI dalam Bidang Perbankan?
Di sisi lain, Voice AI memiliki kelemahan seperti:
1. Akurasi yang Belum Konsisten
Saat teknologi Voice AI pertama kali hadir, banyak pengguna sering mendapat jawaban yang kurang tepat bahkan tidak relevan. Memang, berkat perkembangan AI dan machine learning, akurasi Voice AI kini jauh lebih baik dalam mengenali aksen, bahasa gaul, hingga dialek. Namun, kesalahpahaman dan miskomunikasi masih bisa terjadi, sehingga membuat sebagian konsumen ragu untuk sepenuhnya percaya pada teknologi ini.
2. Kompleksitas Regulasi
Industri perbankan dan jasa keuangan merupakan salah satu sektor yang paling ketat dalam hal regulasi. Hal ini juga berlaku untuk setiap teknologi baru yang diperkenalkan. Oleh karena itu, bank dan lembaga keuangan harus memastikan bahwa mereka dapat mengelola informasi pribadi dan sensitif milik pengguna dengan aman, sekaligus tetap mematuhi regulasi keuangan global. Faktor inilah yang sangat menentukan apakah sebuah lembaga keuangan akan mengadopsi Voice AI atau tidak.
3. Risiko Keamanan
Lembaga keuangan dikenal sangat berhati-hati terhadap risiko. Oleh karena itu, aspek keamanan menjadi pertimbangan utama dalam menilai teknologi Voice AI. Sebelum mengintegrasikan teknologi ini, lembaga keuangan perlu melakukan uji tuntas untuk memastikan bahwa protokol keamanan terbaru telah diterapkan.
4. Layanan yang Terasa Kurang Personal
Kebanyakan Voice AI menggunakan alur terstruktur untuk memberikan jawaban. Hal ini dapat menyebabkan jawaban yang diberikan kepada pengguna terasa kaku dan kurang personal. Selain itu, Voice AI tidak memiliki autentisitas yang dapat diberikan manusia, sehingga mungkin ada kalanya pelanggan merasa kebutuhan mereka tidak terpenuhi atau keluhan mereka tidak didengar.
Setiap teknologi AI (termasuk Voice AI) pasti memiliki kelebihan dan kelemahannya. Namun, jika dikelola dengan baik, kelemahan Voice AI tidak akan membawa dampak negatif kepada pengguna.
PT VADS Indonesia hadir sebagai mitra terpercaya untuk mendukung penerapan Voice AI di industri perbankan melalui layanan outsourcing profesional. Percayakan solusi Voice AI Anda kepada PT VADS Indonesia agar layanan perbankan semakin efisien, aman, dan berkualitas. Hubungi kami sekarang.
PT VADS Indonesia Raih Gelar Terbaik dan 4 Piala Pada Stellar Workplace Award 2025
Jakarta – PT VADS Indonesia kembali menorehkan prestasi gemilang dengan membawa pulang 4 piala dan 1 plakat pada ajang Stellar Workplace Award 2025. Keberhasilan ini sekaligus menegaskan posisi perusahaan sebagai salah satu organisasi yang paling memperhatikan keterlibatan karyawan dan inovasi dalam menciptakan future ready workplace.
Lebih membanggakan lagi, VADS berhasil meraih gelar The Best Stellar Workplace Award yang mencakup berbagai kategori, yaitu Small-size Organizations Category, Best Future-Ready Workplace Program, Recognition in Employee Commitment, serta Recognition in Employee Satisfaction. Pencapaian ini menjadi bukti nyata konsistensi perusahaan dalam membangun lingkungan kerja yang inklusif, adaptif, dan mendukung pertumbuhan profesional setiap karyawan.
Stellar Workplace Award merupakan ajang bergengsi yang menilai praktik terbaik perusahaan dalam menciptakan lingkungan kerja modern. Penilaiannya mencakup berbagai aspek, mulai dari keterlibatan dan kepuasan karyawan, kreativitas dan inovasi di tempat kerja, hingga kemampuan perusahaan beradaptasi dengan perubahan zaman. Penghargaan ini menjadi tolak ukur penting bagi organisasi dalam mengembangkan budaya kerja yang mendukung produktivitas, kolaborasi, dan inovasi. Dengan penghargaan ini, PT VADS Indonesia membuktikan bahwa fokus pada pengalaman karyawan (employee experience) menjadi salah satu faktor kunci keberhasilan perusahaan secara menyeluruh.
Chief Executive Officer PT VADS Indonesia, Saravanan Belusami, menyatakan, “Prestasi ini adalah hasil dari dedikasi luar biasa seluruh tim VADS. Setiap langkah kecil, ide kreatif, dan kerja keras setiap karyawan menjadi fondasi bagi pencapaian ini. Saya bangga melihat semangat kolaboratif yang terus tumbuh di seluruh organisasi. Penghargaan ini bukan hanya menjadi pengakuan atas kerja keras tim, tetapi juga menjadi motivasi bagi kami untuk terus menciptakan lingkungan kerja yang mendukung kreativitas, inovasi, dan pengembangan profesional setiap individu.”
Saravanan menambahkan, “Kami percaya bahwa tim yang nyaman, kreatif, dan termotivasi adalah prasyarat mutlak untuk memberikan layanan pelanggan yang stellar (unggul) dan inovasi terbaik di industri contact center.”
Keberhasilan PT VADS di Stellar Workplace Award 2025 juga mencerminkan filosofi perusahaan yang mengutamakan keseimbangan antara teknologi dan human touch. Perusahaan menerapkan berbagai program yang mendukung karyawan untuk bekerja lebih nyaman, kreatif, dan produktif. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan pengalaman kerja, tetapi juga mendorong terciptanya ide-ide inovatif yang memberikan nilai tambah bagi perusahaan dan pelanggan.
Raihan 4 piala dan 1 plakat ini sekaligus menegaskan komitmen PT VADS Indonesia dalam membangun budaya kerja yang adaptif dan berorientasi pada masa depan. Perusahaan terus mendorong keterlibatan karyawan, menyediakan platform pengembangan kompetensi, dan menciptakan ruang kolaborasi yang mendorong kreativitas tanpa batas. Dengan pendekatan ini, PT VADS Indonesia berhasil menciptakan stellar workplace yang mampu menghadapi tantangan era digital, sekaligus memberikan pengalaman kerja yang aman, nyaman, dan produktif bagi seluruh tim.
Penghargaan bergengsi ini memperkuat posisi PT VADS Indonesia sebagai perusahaan yang tidak hanya fokus pada layanan berkualitas bagi pelanggan, tetapi juga pada pengembangan sumber daya manusia. Ke depan, perusahaan berkomitmen untuk terus meningkatkan budaya kerja yang inklusif, inovatif, dan mendukung pertumbuhan profesional setiap karyawan, demi menghadirkan kinerja optimal dan inovasi berkelanjutan di industri contact center.