Solusi Kami

Berita Terkini

Articles

Awas Ketinggalan! Tren IT Outsourcing 2026 Sudah Dimulai

Dipos pada 15 Des 2025

IT outsourcing adalah strategi yang dilakukan perusahaan dengan cara menyerahkan sebagian atau seluruh fungsi teknologi informasinya kepada penyedia layanan eksternal, mulai dari pengelolaan infrastruktur, pengembangan software, pemeliharaan sistem, serta dukungan teknis. Memasuki 2026, pendekatan ini diprediksi menjadi kunci bagi perusahaan untuk tetap kompetitif di tengah perubahan pasar yang cepat. Karena itu, memahami tren IT outsourcing 2026 menjadi penting agar perusahaan tidak kalah bersaing. 

Apa Saja Tren IT Outsourcing 2026? 

Pada dasarnya, IT outsourcing memberikan banyak manfaat untuk perusahaan, seperti meningkatkan efisiensi operasional, menghemat biaya, hingga memastikan agar perusahaan tetap patuh pada regulasi yang berlaku. Hal inilah yang membuat outsourcing semakin populer sebagai solusi fleksibel dan strategis. Beberapa tren IT outsourcing 2026 adalah: 

1. Kemitraan strategis jadi prioritas utama 

Jika selama ini IT outsourcing hanya dipandang sebagai cara menghemat biaya, maka tidak demikian halnya di tahun 2026. Di tahun 2026, perusahaan akan ‘melihat’ IT outsourcing sebagai mitra strategis jangka panjang yang dapat membantu mendorong inovasi, meningkatkan kualitas layanan, memperluas jangkauan pasar, hingga mendukung pencapaian tujuan perusahaan secara keseluruhan.  

Hal ini didasari pada kebutuhan digital yang semakin kompleks sehingga membuat kerja sama jangka pendek tidak lagi memadai. Di tahun 2026, bahkan diperkirakan banyak perusahaan, termasuk UMKM, mulai menggunakan IT outsourcing agar bisa mendapatkan tenaga ahli berkualitas tanpa harus merekrut karyawan tetap. Pendekatan ini membantu perusahaan berkembang lebih cepat, efisien, dan fokus pada kompetensi utama mereka. 

2. Kepatuhan dan keamanan data semakin diperketat 

Seiring meningkatnya jumlah dan sensitivitas data, aspek keamanan menjadi prioritas yang tidak dapat diabaikan. Perusahaan membutuhkan mitra outsourcing dengan standar keamanan yang kuat serta pemahaman terhadap regulasi penting seperti ISO dan regulasi perlindungan data yang berlaku di Indonesia. Memilih mitra yang tepat akan membantu perusahaan menjaga integritas sistem sekaligus meminimalkan risiko data disalahgunakan. 

3. Personalisasi didukung teknologi AI 

Pemanfaatan AI dalam perusahaan, terutama e-commerce, diperkirakan akan berkembang sangat pesat. Melalui IT outsourcing, perusahaan dapat menggunakan teknologi AI untuk memberikan layanan yang lebih personal dan responsif. Contohnya, AI mampu merekomendasikan produk secara lebih akurat berdasarkan perilaku pelanggan. Selain itu, generative AI juga memperkuat pengalaman konsumen melalui asisten virtual yang memberikan dukungan real time di berbagai platform. Hal ini membuat proses belanja lebih nyaman dan meningkatkan kepuasan pelanggan secara signifikan. 

4. Keterampilan khusus jadi kebutuhan utama 

Di tahun 2026, kebutuhan akan tenaga ahli dengan kompetensi teknis mendalam semakin tinggi. Bidang seperti Artificial Intelligence dan cybersecurity menjadi kompetensi yang paling dicari dalam model outsourcing modern. Perusahaan kini tidak hanya membutuhkan penyedia layanan yang efisien, tetapi juga yang mampu memberikan nilai tambah berupa inovasi, peningkatan performa teknologi, serta daya saing yang lebih kuat. 

5. Fokus pada pengalaman pelanggan 

Ekspektasi pelanggan yang terus meningkat membuat perusahaan harus mampu memberikan layanan yang cepat, personal, dan konsisten. Dengan memanfaatkan layanan IT outsourcing seperti customer service atau technical support, perusahaan dapat menggunakan teknologi, proses, dan keahlian dari penyedia profesional. Hasilnya, kualitas interaksi dengan pelanggan meningkat secara signifikan, sehingga dapat membantu menjaga loyalitas dan meningkatkan kepuasan pelanggan. 

Dengan meningkatnya kebutuhan teknologi dan tekanan kompetitif, IT outsourcing menjadi strategi penting untuk memastikan perusahaan tetap gesit dan relevan. Kini saatnya memilih mitra yang benar-benar mampu mendukung perjalanan transformasi digital Anda. 

Percepat transformasi digital perusahaan Anda dengan ICT Solutions PT VADS Indonesia, solusi tepercaya untuk keamanan, efisiensi, dan inovasi. Hubungi PT VADS Indonesia sekarang untuk mulai bertransformasi. 

News

PT VADS Indonesia Tingkatkan Profesionalisme Karyawan Lewat Pelatihan Personal Grooming

Dipos pada 12 Des 2025

PT VADS Indonesia terus menunjukkan komitmen kuat dalam mengembangkan kualitas sumber daya manusia melalui berbagai program pelatihan yang dirancang untuk mendukung pertumbuhan profesional karyawan. Salah satu program yang dijalankan adalah pelatihan "Personal Grooming dan Penampilan Profesional." Pelatihan ini membantu karyawan memahami pentingnya penampilan, sikap, dan kebersihan diri sebagai bagian dari citra perusahaan.

Melalui pelatihan ini, PT VADS Indonesia berharap setiap individu dapat tampil lebih percaya diri dan mencerminkan profesionalisme dalam setiap bentuk interaksi, baik secara langsung maupun digital.

Pelatihan ini memberikan wawasan komprehensif mengenai bagaimana penampilan memengaruhi persepsi orang lain. Peserta diperkenalkan pada konsep dasar grooming, pentingnya kesan pertama, serta standar penampilan yang sesuai dengan budaya perusahaan. Materi-materi tersebut diharapkan dapat membantu karyawan membangun karakter profesional yang konsisten dan mampu memenuhi ekspektasi dunia kerja yang dinamis.

Pelatihan ini tidak hanya fokus pada teori, tetapi juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan diri, kerapian, dan kebiasaan sederhana yang membuat pekerjaan terasa lebih nyaman, baik untuk diri sendiri maupun orang di sekitar.

Selain membahas aspek visual, peserta juga diajak memahami bagaimana gaya hidup sehat mendukung performa kerja. Topik seperti menjaga aroma tubuh, memilih pakaian yang sesuai, hingga merawat kesehatan fisik sehari-hari menjadi bagian dari pembelajaran. Dengan pemahaman tersebut, karyawan diharapkan mampu menerapkan standar penampilan profesional secara berkelanjutan sehingga dapat menciptakan lingkungan kerja yang menghargai kerapihan, kenyamanan, dan rasa saling menghormati.

Secara keseluruhan, pelatihan ini menekankan tiga fokus utama, yaitu meningkatkan citra diri dan kepercayaan diri, membangun sikap serta perilaku profesional, serta menumbuhkan kesadaran terhadap pentingnya standar penampilan dalam bekerja. Dengan kemampuan tersebut, PT VADS Indonesia berharap karyawan dapat menjadi individu yang tidak hanya berpenampilan baik, tetapi juga mampu membawa pengaruh positif di dalam tim.

PT VADS Indonesia meyakini bahwa pengembangan manusia adalah fondasi penting dalam mencapai tujuan bisnis jangka panjang. Oleh karena itu, perusahaan berkomitmen menciptakan lingkungan kerja yang mendukung pertumbuhan talenta dan memperkuat budaya profesional yang sehat. Kemampuan untuk menjaga penampilan, bersikap profesional, dan memahami etika kerja menjadi modal penting untuk menghadapi tantangan bisnis yang terus berkembang.

👉 Informasi lebih lanjut mengenai pelatihan ini dapat diakses di sini

Articles

Masa Depan Outsourcing: 7 Tren BPO 2026 yang Harus Dipahami Perusahaan

Dipos pada 11 Des 2025

Outsourcing tidak lagi dipandang sekadar strategi penghematan biaya. Memasuki tahun 2026, tren BPO 2026 menunjukkan bahwa outsourcing akan menjadi fondasi penting dalam pertumbuhan bisnis, inovasi, dan akses ke talenta global. Oleh karena itu, yuk cari tahu arah baru industri ini agar dapat beradaptasi dengan cepat dan memaksimalkan peluang strategis.  

Apa Saja Tren BPO 2026? 

Peran outsourcing terus berevolusi menjadi fondasi transformasi bisnis modern. Untuk tetap kompetitif di 2026, Anda perlu mengikuti perubahan industri. Berikut adalah beberapa tren utama yang akan membentuk arah industri BPO di tahun 2026:  

1. Kepatuhan pada regulasi menjadi prioritas utama 

Seiring meningkatnya outsourcing lintas negara, mengikuti aturan dan regulasi menjadi prioritas penting, bukan lagi sekadar pekerjaan administratif. Kini, hal-hal seperti perlindungan data, status pekerja, dan standar ketenagakerjaan juga menjadi perhatian penting di level manajemen tertinggi.  

Dengan bantuan teknologi modern, seperti Contact Center Operations, hingga pengelolaan data, perusahaan dapat menangani kebutuhan regulasi dengan jauh lebih cepat dan transparan, mulai dari keamanan data, proses kontrak, hingga manajemen tenaga kerja secara menyeluruh. 

2. Peran outsourcing beralih dari vendor ke mitra strategis 

Pergeseran besar terjadi dalam cara perusahaan melihat perusahaan outsourcing, bukan lagi sebagai vendor, tetapi sebagai mitra strategis. BPO kini dituntut memberikan kontribusi pada inovasi, perluasan pasar, dan peningkatan skala operasi. Kemitraan terbaik adalah kemitraan kolaboratif yang menyatukan visi, menyelaraskan target, dan berbagi tanggung jawab terhadap hasil. 

3. AI dan otomatisasi mengubah alur kerja BPO 

Kebangkitan AI menjadi ‘pengubah permainan’ dalam tren BPO 2026, terutama dalam pengembangan software dan operasional layanan. Teknologi seperti machine learning meningkatkan kualitas sekaligus mempercepat waktu penyelesaian. Menariknya, saat ini berbagai perusahaan BPO, termasuk di Indonesia, sudah mengintegrasikan AI untuk mengoptimalkan alur kerja dan meningkatkan efisiensi layanan. 

4. Solusi lebih cerdas untuk industri global 

AI juga mendorong terciptanya solusi yang lebih pintar di sektor keuangan, kesehatan, hingga e-commerce. Teknologi ini mampu menganalisis kumpulan data dalam jumlah besar, mengotomatisasi proses repetitif, dan menyesuaikan layanan sesuai kebutuhan pengguna. Hasilnya, perusahaan dapat meningkatkan produktivitas tanpa mengorbankan kualitas. 

5. Meningkatnya biaya dan tekanan persaingan 

Inflasi dan kenaikan upah memaksa perusahaan untuk mempertanyakan kembali cara bekerja mereka. Fokusnya bukan lagi pada “do more with less,” tetapi pada bagaimana bekerja lebih cerdas dengan sumber daya yang ada. Outsourcing memungkinkan tim internal untuk fokus pada keputusan strategis bernilai tinggi, sementara tugas rutin ditangani oleh mitra eksternal. 

6. Teknologi menjadi tulang punggung industri BPO 

Transformasi digital dalam industri BPO kini didorong oleh otomatisasi proses kerja, chatbot AI, dan sistem berbasis cloud (layanan komputasi yang bisa diakses lewat internet). Teknologi ini menghadirkan kecepatan, akurasi, dan skalabilitas yang jauh lebih baik. BPO dituntut bukan hanya menawarkan efisiensi biaya, tetapi juga nilai tambah yang dipimpin oleh teknologi untuk memenuhi tuntutan bisnis modern. 

7. Kemitraan berbasis hasil menjadi standar baru 

Model outsourcing mulai beralih dari kontrak berbasis jam kerja ke kemitraan berbasis hasil. Pendekatan ini memastikan setiap investasi memberikan kontribusi langsung pada tujuan bisnis utama. Bagi mitra BPO, model ini mendorong keterlibatan lebih dalam, berbagi risiko, dan pencapaian kesuksesan secara bersama. 

Dengan memahami tren ini lebih awal, bisnis dapat mengambil langkah strategis sebelum perubahan industri semakin cepat. Perusahaan yang mampu beradaptasi akan memiliki keunggulan kompetitif yang lebih kuat. Kini saatnya menjadikan outsourcing sebagai pendorong pertumbuhan, bukan sekadar solusi operasional. 

Jika Anda ingin beradaptasi dengan tren BPO 2026 dan memastikan bisnis Anda tetap kompetitif, PT VADS Indonesia siap membantu melalui layanan yang inovatif dan berstandar global. Hubungi PT VADS Indonesia sekarang untuk membangun kemitraan yang lebih strategis, efisien, dan mampu mendorong transformasi bisnis Anda. 

Articles

Cultural Intelligence dalam Outsourcing: Kunci Kolaborasi Global yang Efektif

Dipos pada 08 Des 2025

Cultural intelligence (CQ) adalah kemampuan seseorang atau sebuah tim untuk memahami, menyesuaikan diri, dan bekerja efektif dengan individu dari latar belakang budaya yang berbeda. Dalam konteks cultural intelligence di perusahaan outsourcing, kompetensi ini menjadi semakin krusial karena perusahaan Business Process Outsourcing (BPO) harus mampu menjembatani berbagai gaya komunikasi, nilai, dan cara kerja agar kolaborasi global dapat berlangsung mulus dan produktif. Dengan menguasai CQ, perusahaan dapat menciptakan kerja sama lintas budaya yang lebih kuat dan memberikan layanan yang benar-benar unggul. 

Manfaat Cultural Intelligence dalam Outsourcing 

Outsourcing menghadirkan kolaborasi lintas budaya yang kompleks, sehingga cultural intelligence menjadi keterampilan penting bagi setiap tim yang ingin bekerja efektif. Dengan memahami perbedaan nilai, komunikasi, dan cara kerja, perusahaan BPO dapat menciptakan hubungan yang lebih harmonis dan hasil operasional yang lebih optimal. 

1. Membangun kepercayaan lintas jarak 

Kepercayaan merupakan fondasi kemitraan outsourcing, namun lebih sulit dibangun ketika bekerja secara jarak jauh. Kesalahan interpretasi budaya dapat mempercepat keretakan hubungan. CQ membantu menunjukkan rasa hormat terhadap cara kerja mitra, sehingga tercipta keamanan psikologis dan hubungan bisnis yang lebih kokoh. 

2. Kolaborasi dan alur kerja yang lebih lancar 

Setiap budaya memiliki preferensi berbeda terhadap kerja tim, tenggat waktu, hingga struktur perusahaan. Beberapa tim membutuhkan instruksi detail, sementara lainnya lebih suka kebebasan dalam bekerja. Dengan CQ, perusahaan dapat mengantisipasi perbedaan tersebut, menyamakan ekspektasi sejak awal, dan menciptakan kolaborasi yang lebih efisien. 

3. Membuka inovasi sejati 

Keberagaman dalam outsourcing membawa banyak perspektif baru, namun seringkali tidak dimanfaatkan karena hambatan komunikasi. Tim dengan CQ tinggi mampu menciptakan ruang aman untuk berbagi ide, berdiskusi secara konstruktif, dan menggabungkan berbagai pemikiran menjadi solusi inovatif. 

4. Meningkatkan kualitas layanan 

Agen BPO berinteraksi dengan pelanggan dari berbagai budaya setiap hari. CQ membuat mereka lebih peka terhadap nilai, norma, dan preferensi pelanggan. Dengan kemampuan beradaptasi ini, kualitas interaksi meningkat dan layanan menjadi lebih personal serta memuaskan. 

5. Mengurangi kesalahpahaman dengan pelanggan 

Karyawan dengan CQ tinggi dapat menavigasi situasi sensitif yang melibatkan perbedaan budaya. Mereka mampu mendeteksi potensi konflik lebih cepat dan menangani percakapan dengan empati. Hasilnya adalah pengalaman pelanggan yang lebih positif dan peningkatan kepuasan keseluruhan. 

6. Membantu agen mengantisipasi kebutuhan pelanggan 

CQ memungkinkan agen memahami preferensi unik pelanggan tanpa harus diberitahu secara eksplisit. Mereka dapat memberikan dukungan yang lebih proaktif, responsif, dan relevan, sehingga memperkuat loyalitas pelanggan. 

7. Membina operasi bisnis global 

Dalam ekspansi internasional, pemahaman budaya sangat penting. Perusahaan BPO dengan CQ tinggi lebih mudah memasuki pasar baru karena memahami nuansa bisnis lokal. Selain itu, kolaborasi lintas negara menjadi lebih efektif sehingga operasional berjalan lebih stabil. 

8. Mendukung pengambilan keputusan strategis 

Faktor budaya perlu dipertimbangkan dalam membuat kebijakan, ekspansi, atau perubahan operasional. Dengan CQ, perusahaan dapat mengambil keputusan yang lebih tepat karena memahami konteks sosial dan bisnis di berbagai wilayah. Hal ini menjadi nilai tambah kompetitif dalam industri global. 

Di era kolaborasi global, cultural intelligence menjadi kunci untuk menjaga kualitas layanan dan hubungan bisnis yang kuat. Perusahaan yang memahami perbedaan budaya akan lebih mudah membangun kepercayaan dan memberikan layanan yang konsisten. 

 

Jika Anda ingin membangun tim outsourcing yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga memiliki kecerdasan budaya yang tinggi, PT VADS Indonesia siap mendukung kebutuhan tersebut melalui layanan yang adaptif, efektif, dan berstandar global. Hubungi PT VADS Indonesia hari ini untuk menghadirkan kualitas layanan pelanggan yang lebih humanis, unggul, dan kompetitif di pasar internasional. 

Articles

Jangan Abaikan! Ini Tren Contact Center 2026

Dipos pada 04 Des 2025

Cara pelanggan berkomunikasi dengan bisnis berubah jauh lebih cepat dari yang diperkirakan, dan contact center akan merasakan dampaknya paling besar di tahun 2026. Dengan AI yang semakin canggih dan pelanggan yang menuntut layanan instan serta personal, perusahaan perlu mulai beradaptasi sebelum tertinggal. Jika Anda ingin tahu tren contact center 2026 yang akan membentuk masa depan industri dan apa saja yang perlu dipersiapkan, simak informasinya di bawah ini ya. 

Apa Saja Tren Contact Center 2026?

Dua tahun ke depan akan menjadi masa penting bagi transformasi contact center. Untuk dapat tetap relevan dan kompetitif, perusahaan perlu mulai menyesuaikan strategi layanan agar selaras dengan ekspektasi pelanggan yang semakin tinggi. Dengan perubahan teknologi dan kebutuhan pasar yang terus berkembang, berikut adalah tren contact center yang diperkirakan akan menjadi fokus utama di tahun 2026:

1. Pelatihan agen berbasis AI

Pelatihan contact center akan menjadi lebih pintar dan disesuaikan dengan kebutuhan setiap agen. Dengan bantuan AI, proses belajar dapat berlangsung lebih cepat dan tepat, sehingga membantu agen merasa lebih siap saat berinteraksi dengan pelanggan. Selain itu, pelatihan juga diharapkan dapat memanfaatkan data buatan (palsu) agar pelatihan dapat berjalan lancar tanpa mengganggu privasi atau keamanan data pelanggan.

2. Contact center jadi sumber pendapatan

Di tahun 2026, contact center diperkirakan tidak lagi hanya menyelesaikan masalah pelanggan, tapi juga sumber pendapatan. Dengan data pelanggan yang lengkap dan insight otomatis, setiap percakapan dapat menjadi peluang pendapatan baru. Dengan hal ini, upselling dan cross-selling dapat dilakukan dengan lebih dan alami, sehingga pelanggan tetap merasa nyaman.

3. Analitik real-time dengan pendampingan AI bagi agen

AI akan menjadi pendamping penting bagi agen saat melayani pelanggan secara langsung. Dengan fitur seperti analisis emosi, rekomendasi respons, hingga panduan agar tetap sesuai aturan, proses pelayanan akan menjadi lebih cepat, akurat, dan personal. Hal ini bermanfaat untuk membantu agen agar dapat memberikan jawaban yang konsisten dan sesuai kebutuhan pelanggan di setiap percakapan.

4. Hybrid workforce dan cloud contact center

Di tahun 2026, sistem kerja hybrid diprediksi menjadi bentuk operasional utama contact center. Dengan teknologi berbasis cloud, perusahaan dapat merekrut agen dari mana saja tanpa terkendala lokasi atau infrastruktur. Selain itu, fitur seperti routing otomatis akan membantu menghubungkan pelanggan dengan agen yang paling tepat berdasarkan kebutuhan, sehingga kualitas layanan tetap optimal meskipun tim bekerja dari lokasi berbeda.

5. Keamanan data dan AI yang transparan

Keamanan akan menjadi prioritas utama. Teknologi seperti biometrik suara, deteksi deepfake, dan pendekatan zero trust akan semakin umum. Selain aman, AI juga harus digunakan secara etis dan transparan agar pelanggan tetap percaya.

Di tahun 2026, contact center akan mengarah pada layanan yang lebih pintar, cepat, aman, dan fokus pada peningkatan pendapatan. Bisnis yang mulai beradaptasi lebih awal akan memiliki keunggulan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan yang semakin dinamis. Dengan strategi yang tepat, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional, memperkuat pengalaman pelanggan, dan membuka peluang pertumbuhan baru di era digital yang semakin kompetitif.

Dengan lebih dari 17 tahun pengalaman, PT VADS Indonesia siap membantu bisnis Anda membangun contact center yang modern, aman, dan siap menghadapi masa depan. Jangan menunda transformasi, hubungi kami sekarang dan mulai tingkatkan kualitas layanan pelanggan Anda.

Articles

Tren Customer Behaviour 2026: Jangan Sampai Salah Strategi!

Dipos pada 01 Des 2025

Tahun 2026 semakin dekat, dan industri BPO (Business Process Outsourcing) bergerak cepat mengikuti perubahan kebutuhan pelanggan. Agar tetap kompetitif, Anda perlu memahami bagaimana perilaku pelanggan berkembang sekaligus teknologi apa saja yang mendorong perubahan tersebut, karena kedua hal ini sekarang menjadi kunci kesuksesan layanan.  

Saat ini, BPO tidak lagi sekadar alat untuk memangkas biaya, melainkan menjadi strategi bisnis yang berfokus pada pengalaman pelanggan, efisiensi operasional, dan pertumbuhan yang berkelanjutan. Dilansir dari Statista, industri BPO diprediksi akan melampaui nilai global $490 miliar pada 2030. Hal ini seolah menegaskan bahwa outsourcing tetap menjadi fondasi transformasi layanan digital. Untuk mendukung transformasi ini, penting bagi perusahaan memahami tren utama yang akan membentuk customer behaviour di tahun 2026. 

Tren Customer Behaviour 2026 

Perubahan perilaku pelanggan tidak terjadi tiba-tiba, tetapi dipengaruhi oleh perkembangan teknologi, tuntutan pengalaman layanan, dan preferensi komunikasi yang semakin dinamis. Anda perlu memahami tren ini agar strategi layanan pelanggan tetap relevan dan bernilai. 

1. AI dan otomatisasi masih menjadi prioritas 

Artificial Intelligence (AI) kini menjadi elemen penting dalam layanan pelanggan karena mampu membantu proses kerja menjadi lebih cepat dan efisien. Teknologi ini dapat menangani tugas berulang seperti verifikasi identitas, hingga analisis sentimen pelanggan, sehingga agen manusia dapat lebih fokus pada percakapan yang membutuhkan empati dan penyelesaian masalah yang lebih kompleks. 

 

Selain itu, chatbot dan virtual assistant juga semakin pintar dalam memberikan respons real-time dengan tingkat akurasi yang tinggi. Dukungan Natural Language Processing ( kemampuan komputer untuk memahami dan memproses bahasa manusia) juga membuat interaksi terasa lebih natural serta personal bagi pelanggan. Dengan memanfaatkan teknologi ini, perusahaan Anda dapat meningkatkan efisiensi layanan dan memberikan respons yang lebih cepat kepada pelanggan. 

2. Omnichannel menjadi standar baru 

Pelanggan kini menginginkan pengalaman layanan yang lancar dan tanpa hambatan, di mana pun mereka memilih untuk berinteraksi. Baik melalui telepon, email, media sosial, maupun chatbot, semua saluran harus saling terhubung dan konsisten. 

Dengan strategi omnichannel, agen customer service dapat mengakses riwayat interaksi pelanggan secara lengkap, sehingga respons yang diberikan lebih personal dan tepat sasaran. Selain itu, pendekatan ini dapat mempercepat penyelesaian masalah sekaligus meningkatkan kepuasan pelanggan secara keseluruhan. 

3. Personalisasi berbasis data 

Data kini menjadi fondasi dalam menciptakan layanan pelanggan yang lebih relevan. Melalui analitik prediktif, Anda dapat memperkirakan kebutuhan pelanggan sebelum mereka menyampaikan keluhan. Selain itu, analitik prediktif pelanggan juga membantu Anda memberikan layanan yang lebih terarah berdasarkan preferensi atau riwayat interaksi mereka. 

Dengan insight yang diperoleh secara real-time, perusahaan dapat merespons kondisi atau masalah pelanggan dengan lebih cepat. Jadi, personalisasi bukan lagi opsi tetapi standar yang diharapkan dalam layanan modern. 

4. Sentuhan manusia tetap dibutuhkan 

Meskipun teknologi terus berkembang, pelanggan tetap membutuhkan interaksi manusia yang penuh empati. Banyak kasus yang memerlukan kehadiran manusia, terutama dalam layanan kesehatan, keuangan, hingga layanan darurat. Oleh karena itu, pelatihan soft skill seperti empati, komunikasi, dan pemecahan masalah tetap diperlukan agar agen dapat memberikan pelayanan yang terbaik.  

Model hybrid seperti Human-in-the-Loop menjadi pendekatan terbaik bagi BPO karena dapat memadukan kecepatan teknologi dengan kehangatan manusia. Strategi ini membantu menciptakan pengalaman pelanggan yang lebih percaya, nyaman, dan berkelanjutan. 

Masa depan industri BPO akan ditentukan oleh kemampuan menggabungkan inovasi teknologi dengan layanan berbasis manusia. Jika Anda mampu menyesuaikan strategi lebih awal, bisnis Anda akan berada di posisi yang lebih kuat dalam kompetisi. 

Siap meningkatkan layanan pelanggan Anda? Mulai transformasi layanan Anda bersama PT VADS Indonesia dan wujudkan customer experience yang unggul pada 2026 dan seterusnya. 

Saya mencari cara untuk..

Berinteraksi dengan pelanggan saya untuk menyelesaikan kebutuhan mereka.

Pilih

Amankan data bisnis saya dari serangan cyber dengan mudah dan dapat diakses kapanpun dan dimanapun.

Pilih

Melakukan inovasi melalui platform kolaboratif untuk tim saya.

Pilih

Membangun dan menjaga hubungan baik dengan pelanggan saya melalui saluran digital.

Pilih

Klien Kami

Testimoni Klien Kami

"Sisi manajemen dari VADS sangat fleksibel dan selalu komunikasi dengan terbuka sebagai partner kita yang tetap bisa meng-address kebutuhan Bukalapak"

Tine E. Effendi

Bukalapak - Vice President Customer Satisfaction Management

Lebih Lanjut

"Nasabah sangat terbantu melalui respons yang cepat dari agent PT VADS Indonesia sehingga membuat nasabah puas dan memberikan apresiasi melalui media sosial kami"

Reni Septiana

PT Bank Central Asia Tbk - Senior Vice President Center of Digital

Lebih Lanjut

Bersama melangkah lebih maju untuk masa depan bisnis Anda.

Hubungi kami segera untuk mengetahui bagaimana VADS dapat membantu meningkatkan bisnis Anda.

Saya Tertarik